Kenali Tanda-tanda Jika Lingkungan Kerja Toxic
Pekerjaan kerap kali menyita waktu dan tenaga. Setiap harinya para pekerja hanya ingin menyelesaikan pekerjaannya tanpa masalah, karena melakukan pekerjaan itu sendiri sudah begitu berat. Namun, tak jarang jika lingkungan kerja yang seharusnya mendukung agar pekerjaan Anda lebih cepat selesai, malah menghambat pekerjaan dan juga mempengaruhi kondisi fisik dan mental.
Lingkungan kerja tersebut merupakan lingkungan kerja yang toxic, dan bisa memengaruhi mood, produktivitas, bahkan kesehatan mental Anda. Lingkungan kerja yang toxic bisa sangat berbahaya dan tidak bisa dianggap remeh. Selain berpengaruh pada kesehatan fisik dan mental Anda, lingkungan kerja yang toxic juga bisa berdampak pada kelangsungan perusahaan karena kesejahteraan karyawannya yang terganggu.
Toxic biasanya diartikan sesuatu yang membawa pengaruh negatif atau buruk kepada lingkungan sekitarnya. Berikut merupakan tanda-tanda bahwa lingkungan kerja Anda toxic:
1. Manajemen atau atasan tidak memperlakukan Anda dengan baik
Jengkel sekali bukan jika atasan Anda tidak memperlakukan Anda dengan baik, dan hanya menganggap Anda sebagai budak? Perilaku seperti ini dari atasan akan amat sangat mengganggu pekerjaan Anda, seakan-akan pekerjaan Anda tidak dihargai ataupun Anda hanya dianggap seperti sapi perah yang tidak memiliki fungsi lain, selain menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.
Bekerja dengan lingkungan kerja seperti ini akan sangat tidak menguntungkan, karena Anda juga seperti bekerja tanpa tujuan dan tanpa apresiasi. Akibatnya selain semangat bekerja yang berkurang, semangat hidup pun juga berkurang.
2. Tidak mendapat hak sebagai karyawan
Libur dari pekerjaan merupakan hal yang penting dilakukan agar hidup Anda tidak hanya bergantung pada pekerjaan. Selain libur di hari pecan, Anda juga berhak untuk mengambil cuti.
Cuti merupakan hak karyawan yang sudah tercantum pada kontrak kerja. Namun walaupun hak tersebut sudah tercantum dalam kontrak kerja, atasan kadang suka tidak mau memberikan hak tersebut kepada karyawan dengan alasan yang macam-macam.
Terlebih jika Anda mengajukan cuti karena alasan yang begitu penting tapi atasan Anda tidak memberikan izin cuti kepada Anda. Ini tentu dapat merugikan diri Anda, dan tentunya atasan Anda tidak sadar bahwa ini dapat berpengaruh buruk pada perusahaan.
3. Rekan kerja ngeselin
Rekan kerja mungkin adalah orang pertama di mana kita bisa mencurahkan segala keresahan di tempat kerja. Rekan kerja yang baik mungkin akan membangkitkan kembali semangat bekerja dan mampu membuat lingkungan kerja terasa menyenangkan, karena rasa jenuh akan cepat sirna.
Namun ada juga rekan kerja yang membuat Anda menjadi tidak nyaman berada di lingkungan kerja, baik sering melakukan ghibah terhadap Anda ataupun rekan kerja yang lain, kerap berbicara kasar, ataupun melakukan tindakan perundungan di tempat kerja terhadap Anda ataupun rekan kerja lainnya.
Ada juga rekan kerja yang kerap memberikan pekerjaannya kepada Anda sedangkan mereka bisa melakukan aktivitas yang lebih santai. Ini tentu saja membebankan pekerjaan Anda, baik secara fisik dan mental. Lingkungan kerja seharusnya bisa menjadi lebih menyenangkan dengan hadirnya rekan kerja, karena Anda jadi tidak sendirian mengerjakan pekerjaan yang sudah berat tersebut, bukannya membuat lingkungan kerja menjadi toxic dan tidak nyaman.
Jika ternyata tempat Anda bekerja sekarang benar toxic, solusi yang bisa dilakukan tidak harus selalu mengundurkan diri dari pekerjaan tersebut, terlebih jika Anda sangat bergantung pada pekerjaan tersebut. Anda tidak boleh menyalahkan diri sendiri atas kejadian yang terjadi, ingatlah bahwa Anda merasa lingkungan kerja Anda toxic disebabkan oleh atasan ataupun rekan kerja Anda. Anda juga dapat menyeimbangkan kehidupan di luar pekerjaan, mencari support system yang lebih baik di luar pekerjaan sehingga kondisi fisik dan mental anda menjadi lebih stabil.
Demikianlah beberapa tanda jika lingkungan kerja Anda ternyata toxic. Dengan mengenal tanda-tanda bahwa lingkungan kerja Anda toxic, Anda bisa menjadi lebih sadar terhadap kesehatan fisik dan mental Anda.
Penulis: Daffa Akhmad | Editor: Miko