
Perilaku Konsumen dalam Berbelanja di Piopio Store Pamulang Saat Bulan Ramadhan
Gaya Hidup | 2025-04-02 20:26:39
Dyah Handayani - Ilmu Komunikasi UMJ 2023
Perilaku Konsumen di Piopio Store Pamulang Selama Ramadhan
Bulan Ramadhan selalu membawa perubahan dalam pola konsumsi masyarakat, termasuk dalam kebiasaan belanja mereka. Piopio Store Pamulang, sebagai toko thrift yang menyediakan produk seperti pakaian, celana, hoodie, crewneck, dan sepatu, mengalami peningkatan jumlah pelanggan selama bulan suci ini. Konsumen cenderung lebih banyak mengalokasikan dana untuk kebutuhan sehari-hari, seperti makanan, pakaian, dan perlengkapan lainnya. Selain itu, peningkatan jumlah transaksi juga dipengaruhi oleh berbagai promo menarik yang ditawarkan selama Ramadhan.
Menurut data dari beberapa platform e-commerce (misalnya Shopee dan Tokopedia), terjadi lonjakan aktivitas belanja online selama bulan Ramadhan dibandingkan bulan biasa. Produk yang paling banyak diminati mencakup makanan dan minuman, pakaian, serta barang elektronik. Pola yang sama juga terlihat di Piopio Store Pamulang, di mana kategori produk pakaian dan aksesori mengalami kenaikan peminatan yang signifikan menjelang Lebaran.
Data Pendukung
Shopee Indonesia mencatat peningkatan transaksi sebesar 40% pada Ramadhan 2023 dibanding bulan sebelumnya.Bank Indonesia melaporkan bahwa transaksi digital meningkat sebesar 27% selama bulan puasa dibandingkan bulan biasa.Google Trends menunjukkan peningkatan pencarian kata kunci seperti "promo Ramadhan", "diskon Lebaran", dan "parcel Ramadhan" hingga 50% menjelang Idul Fitri.
Teori yang mendukung
Dalam menganalisis perubahan perilaku konsumen selama bulan Ramadhan, beberapa teori dalam studi perilaku konsumen dapat digunakan:
-
Teori Hierarki Kebutuhan Maslow
Konsumen pada bulan Ramadhan lebih mengutamakan pemenuhan kebutuhan dasar, seperti makanan dan minuman. Seiring mendekati Lebaran, fokus belanja beralih ke kebutuhan sosial, seperti pakaian baru dan hadiah untuk keluarga. -
Teori Dorongan dan Insentif
Perubahan perilaku belanja dipengaruhi oleh berbagai insentif yang diberikan oleh pelaku usaha. Diskon besar-besaran, cashback, serta paket bundling menjadi pendorong utama bagi konsumen untuk berbelanja lebih banyak selama Ramadhan. -
Teori Perilaku Terencana (Theory of Planned Behavior)
Keputusan berbelanja selama Ramadhan tidak hanya dipengaruhi oleh kebutuhan pribadi tetapi juga oleh norma sosial dan kemudahan akses terhadap produk. Kemajuan teknologi dan meningkatnya transaksi digital semakin memudahkan konsumen dalam memenuhi kebutuhan mereka.
Berdasarkan data dan teori yang telah dipaparkan, ada beberapa strategi yang dapat diterapkan oleh Piopio Store Pamulang untuk mengoptimalkan peluang selama bulan Ramadhan:

- Meningkatkan Penawaran Promo dan Diskon
Konsumen cenderung lebih tertarik pada produk yang ditawarkan dengan harga lebih hemat. Piopio Store dapat memanfaatkan momentum ini dengan menghadirkan berbagai promo spesial Ramadhan, baik untuk produk baru maupun barang thrift. - Memaksimalkan Pemasaran Digital
Dengan meningkatnya aktivitas belanja online, Piopio Store dapat menggunakan media sosial dan iklan digital untuk menjangkau lebih banyak pelanggan dan meningkatkan penjualan, terutama untuk produk-produk baru. - Penyesuaian Jam Operasional
Berdasarkan kebiasaan konsumen yang cenderung berbelanja setelah berbuka puasa, Piopio Store dapat menyesuaikan jam operasional agar tetap buka hingga malam hari.
ReferensiKatadata Insight Center. (2024). "Tren Belanja Online Ramadhan".Shopee Indonesia. (2023). "Laporan Transaksi E-commerce selama Ramadhan".Bank Indonesia. (2024). "Statistik Transaksi Digital di Indonesia".Google Trends. (2024). "Pencarian Populer Selama Ramadhan".
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
Komentar
Gunakan Google Gunakan Facebook